Senin, 01 Oktober 2018

HONDA ALL NEW BEAT FI FUSION MAGENTA BLACK (CBS – ISS) REVIEW

Tak terasa sudah setahun si “Pinky” menjadi piaraan sy dan setahun adalah waktu yg lama; sy merasa sudah cukup mengenal si Pinky dan siap memberikan ulasan “neutral” apa adanya sesuai opini sy pribadi.

Si Pinky ini adalah kendaraan harian istri sy untuk ke pasar dan kadang jemput anak, tugas sy hanya “miara”; ganti oli, service, isi bensin, kontrol angin dan hal-hal lain yg tidak akan pernah dilakukan/dimengerti oleh sang Kapolsek (sebutan lain untuk istri sy). 😊


si Pinky (All New BeAT FI Fusion Magenta Black)
Saat ini mileage si Pinky sudah mencapai 9500 Km sekian dan 85% jarak tempuh tersebut adalah dari penggunaan sy saat tidak menggunakan si Megan Pox. Maklum si Megan sudah mencapai mileage lebih dari 50.000 Km dan saatnya istirahat sejenak… 

Hal pertama yg ingin sy ulas perihal si Pinky adalah handling. Untuk handling, rasanya All New Beat ini tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya (Beat FI); ringan, lincah dan responsif. Bobotnya yg hanya 92 kg memberikan kontribusi utama untuk kelincahan serta responsifitasnya. Si Pinky sangat lincah diajak bermanuver di kemacetan Jakarta, selap-selip di antara mobil, dan akselerasinya pun lumayan agresif jika mengingat cc-nya yg hanya 110 cc dan matic pula…

Dari semua poin plus di atas, ada satu keluhan yg sering sy rasakan setelah riding agak jauh bersama si Pinky: Pegal-pegal pada pinggang, dan menurut hemat sy, ini dikarenakan joknya yg tipis dan kurang empuk. Setelah sy pasang cover jok yg banyak dijual di pinggir jalan, alhamdulillah pegal-pegal pada pinggang jauh berkurang.

Untuk ergonomi, bagi sy pribadi secara umum All New Beat ini terasa kekecilan. Tinggi sy yg 170 cm membuat kaki serasa mentok ke dashboard, posisi tangan pun agak nanggung; setangnya terasa kurang tinggi. Tak heran kadang sy merasa seperti sedang duduk di atas dingklik. 😀

Mungkin All New Beat ini menyasar segment pengendara dengan tinggi rata-rata 160cm. Pernah suatu kali sy tanya Kapolsek bagaimana rasanya naik Beat, jawabannya singkat saja, “enak”. Maklum tinggi badan Kapolsek cuma 155cm. 

Dari segi desain; sy akui All New Beat ini seperti melompat dari desain-dessain Beat sebelumnya. Lekuk-lekuk tajamnya memberi kesan desain yg futuristic yang berpadu seirama dengan garis-garis lengkung yg memberi kesan elegan. Speedometer-nya juga lumayan cakep dengan panel display digital yang nyempil cantik pada speedo, ini menambah kesan sporty dan modern. Sy akui, nama All New Beat sangat tepat karena dari segi desain, si Pinky telah mendapatkan update yg lumayan fresh, velg depan-belakang pun sy perhatikan memiliki desain yg berbeda dari generasi pendahulunya.


Terakhir sy ingin membahas konsumsi BBM. Suatu waktu (saat si Pinky berusia 7 bulan), sy pernah iseng mengetes konsumsi BBM si Pinky dengan metode full-to-full untuk mendapatkan jarak tempuh rata-rata 1 liter Pertalite. Dan hasilnya cukup membuat senang; 60,1 Km untuk 1 liter pertalite dan angka tersebut sudah sesuai klaim pabrikan yg berkisar di angka 59-63 Km/L BBM. Sayang pengetesan ini tidak disertai dokumentasi karena tidak ada rencana untuk dipublikasikan di blog. 

Rasanya kurang afdol jika sy memberikan rincian tes konsumsi BBM tanpa disertai foto aktual odometer dengan angka Km yg telah ditempuh serta jumlah BBM terpakai yg menjadi acuan penghitungan. Untuk itu, sekali lagi sy lakukan pengetesan dengan detail sebagai berikut:

Hari 1:
- Sy isi BBM Beat hingga full-tank di mileage 9425,5 km dan membutuhkan 3.05 L Pertalite.



















Hari 2:
Sejak full-tank di Hari 1 si Pinky sy ajak menjelajah dengan riding mode dan beban bervariasi; dari santai 40km/j - 70km/jam, boncengan dengan full-team (kapolsek dan 2 krucil) dan sendirian, namun mayoritas beban adalah berboncengan full-team.


Hari 3:
- Saat display BBM Beat menunjukkan 1 bar sy akhirnya merapat ke SPBU Pertamina di mana odometer Beat telah menunjukkan angka 9599,1. Ini berarti si Pinky telah menempuh jarak 173,6 Km sejak full-tank pertama.















- Ketika tangki BBM Beat telah luber sama seperti saat pengisian di Hari 1, sy cek unit display SPBU menunjukkan angka 3,02 yg berarti 3,02 L Pertalite telah digunakan oleh si Pinky dalam kurun waktu 2 hari tersebut.


















Sekarang mari kita cek hasilnya dengan membagi 173,6 (jarak yang telah ditempuh) dengan jumlah BBM yg terpakai sejak full-tank pertama yaitu 3.02 L.

Dan hasil rata-ratanya adalah: dengan 1 liter Pertalite yang dikonsumsinya si Pinky dapat menempuh jarak 57,5 Km. Kali ini agak lebih boros dari klaim pabrikan namun rasanya wajar karena mayoritas beban lebih dari 100 Kg saat pengetesan dan menurut hemat sy masih lumayan iritlah.

Last but not the least… secara keseluruhan sy cukup puas dengan performa si Pinky, tidak pernah menyulitkan atau memberi masalah yg berarti selama setahun ini. Part pabrikan pun masih awet belum ada yg minta ganti. Yg selalu sy perhatikan adalah oli mesin dan oli gardan agar tidak lupa mengganti secara periodik serta menjaga kestandaran area mesin untuk kenyamanan dan durabilitas.

Semoga bermanfaat dan salam sejahtera… 😎

Tidak ada komentar: